-->






Idolaku Mario stevano haling Bag 1

“Happiness”

***

“hoaamm…” masih dengan lenguhan yang khas, Rio bangun dari tidurnya, Dilihatnya kamar bernuansa putih ini dengan bosan, hanya ada segelas susu dengan Note diatasnya. diambilnya note tersebut :

sang idolaku mario haling

# Dear Jagoan…

Semangat ya belajarnya… Jangan lupa makan…

Big hug Muuach <3 data-blogger-escaped-br=""> Rio kembali menatap Note itu dengan senyuman yang dia juga nggak tahu artinya apa, Dibukanya nakas kecil yang ada disamping ranjang dan dimasukkannya Note itu asal, kemudian beranjak ke kamar mandi karena udah telat kesekolah.


SMA Budi Luhur
Jam istirahat
Seperti biasa Rio makan dikantin bareng sahabat baiknya, Alvin. Mereka udah sahabatan dari SMP, mereka itu udah kaya saudara yang kemana – mana berduaan terus
“Loe mau pesen apa yo…” Alvin nawarin menu, hari ini jadwalnya dia yang pesenin
“samain aja sama loe” jawab Rio seadanya
“serius ? Gue pesen air putih doang loh…” kata Alvin dengan polosnya sambil jalan kearah kantin, Rio cengo ngedengernya
“Yaa silakan aja kalo loe mau gendong Gue” lanjutnya enteng sambil jalan lagi nyari tempat duduk
Yaah… begini lah mereka, saling melengkapi… MARIO Stevano, Putra seorang pengusaha ternama dijakarta bersahabat dengan ALVIN Jonatahan, Siswa Beasiswa yang bekerja sampingan sebagai pedagang asongan, sebuah perbedaan yang Kontras sekali bukan…?
“nih yo…” nggak lama Alvin datang dengan 1 porsi Mie ayam lengkap dengan es jeruk, dan segelas air putih
“Loe bener mesen Air doang Vin, gue pesen lagi ya buat loe…?” Tanya Rio yang ngeliat Cuma ada seporsi makanan dimeja
“nggak usah Yo, Gue bawa bekal dari rumah kok” balas Alvin sambil ngeluarin kotak bekal yang tadi dititipin di kantin
Rio mengangguk, dilihatnya bekal Alvin yang isinya nasi goreng telur. Dia paham banget kenapa hampir tiap hari Alvin bawa bekal, selain buat pengiritan, juga karena Ibunya yang memang selalu bangun pagi dan masakin buat dia.
Kadang Rio juga pengen dimasakin seperti Alvin, tapi Papa mamanya jarang dirumah, mereka sibuk mengurus bisnis keluarga sampai keluar negeri. jangankan dimasakin bekal, sarapan bareng aja dia udah lupa rasanya seperti apa…
“ngapain loe liatin gue kaya gitu ? naksir ?” Alvin menatap Rio yang melihatnya aneh
“Gue Boleh nyoba Nasi Goreng loe kan ?” Rio malah balik nanya yang nggak ada nyambung – nyambungnya sama sekali
“Loe mau nasi goreng gue ?” Tanya alvin lagi meyakinkan keraguannya, Rio mengangguk, tanpa mikir dua kali Alvin menyerahkan Nasi gorengnya dan memindahkan Mie ayam Rio kehadapannya
“Oke, Tapi Mie Ayam loe buat gue ! kan gue juga laper” kata alvin sambil makan mie ayam Rio duluan tanpa persetujuan sebelumnya, Rio terdiam dan sedetik kemudian dia memakan nasi goreng hasil barternya sama Alvin dengan lahap


Lapangan Basket Komplek
Entah untuk keberapa kalinya Rio menshoot bola ke Ring dan selalu gagal, Moodnya sedang buruk, Kedua orang tuanya belum juga pulang dan tidak bia dihubungi sama sekali. Sambil lari – larian dilapangan, Rio memaininkan Bola orange itu untuk meluapkan emosinya.
“aaaaarrrghhh…” teriaknya kacau, Dia nggak habis fikir kenapa takdirnya harus seperti ini, kenapa sejak kecil dia selalu ditinggalin sendirian dirumah dengan alasan yang sama, kerja, kerja, dan kerja ! tidak tahukah Mamanya kalau dia sangat kesepian, dia sendirian setiap malam, Mario kecil dulu memang masih bisa dibujuk dengan mainan dan oleh – oleh dari luar negeri, tapi sekarang
Dia tidak menginginkan semua itu lagi, bahkan dia bersedia menukar semuanya, mainan, gadget, tiket keluar negeri, asalkan kedua orang tuanya kembali
“tuhan… Rio mau mereka…” lirihnya miris, ini adalah puncak dari semua kesepiannya selama ini, telingganya seolah tidak mendengar apapun selain kepiluannya sendiri. Seluruh tubuhnya seperti dijerat dengan kesakitan Rindu yang tak bisa dilepaskan begitu saja
Tess…
Tess…
Tess…
Hujan turun lumayan lebat, langitpun mulai menggelap seiring datangnya malam…
Rio masih disini, melanjutkan permainan basket tunggalnya dengan perasaan yang masih kacau, bajunya sudah basah semua, dia berharap semuanya mimpi, dia berharap hujan ini bisa melepaskan semua beban fikirannya dan membuatnya tenang pas dia bangun besok

by mitha nurjannah

Komentar

Tampilkan

sejarah

+