-->






Idolaku mario stevano haling bag 2

Siang yang sangat terik tak membuatnya menyerah…
Ditengah lampu merah, Alvin manjajakan gorengannya dengan semangat, sementara disampingnya ada Rio yang asyik memainkan gitar sambil bernyanyi. setiap pulang sekolah Alvin memang selalu menghabiskan waktunya dijalan untuk berjualan, Siang ini Rio memaksa untuk ikut dengan alasan nggak ada kerjaan, dan bodohnya Alvin tidak pernah bisa menolak kemauan sahabatnya itu, Lagipula lumayan buat dapetin uang tambahan kan ?

idolaku

“ burung – burungpun bernyanyi…
Bungapun tersenyum melihat kau hibur hatiku..
Hatiku mekar kembali… terhibur shympony… pasti hidupku kan bahagia…”
Suaranya yang Indah serasa meluluhkan hati setiap yang mendengar, alvin hanya mengover dibelakangnya. Alvin melihat sambil Rio tersenyum, merasa beruntung memiliki Sahabat yang begitu baik dan tidak melihatnya dari status social.
Lampu hijau menyala, membuat mereka kembali ke badan jalan menunggu lampu merah berikutnya


“Wah, dapet banyak nih yo ” Alvin terlihat sumringah menghitung hasil kerja mereka sambil bersandar dipohon besar yang ada dipinggir jalan, Rio yang duduk disampingnya ikut tersenyum senang, setidaknya dia bisa bantu Alvin disela kecukupannya dengan usahanya sendiri
“ini pasti gara – gara suara loe yang menyihir semua orang dilampu merah buat ngasih duit dan beli gorengan gue, sering – sering aja begini, hahaha… ” Alvin masih setia dengan senyumannya, dia seneng banget hari ini, masih sore aja semua jajanannya udah habis, dan itu Alhamdulillah sekali, artinya dia bisa pulang cepet dan bawa balik modal buat ibunya
“ hmmm “ balas Rio seadanya, lumayan capek juga sih panas – panasan dari tadi.
Alvin yang nggak denger respon Rio lansung aja noleh kesampingnya, dilihatnya Rio lagi mejemin matanya sambil nyender dipohon
“Yo, Loe tidur ” Tanya alvin penasaran
“nggak , kayaknya dehidrasi deh gue ” kata Rio yang Rasain kepalanya pusing banget
“ya ampun, batal deh gue mau bilang makasih, kebanyakan gaya sih loe ! balik yuk, terpaksa kita kerumah gue dulu” Alvin lansung bantuin Rio bangun dan mereka pulang


Rumah Alvin
“assalamualaikum” alvin memberi salam sambil masuk kerumahnya bersama Rio.
“Waalaikum salam, masuk aja sayang ” terdengar suara yang khas dari dalam sana, siapa lagi kalo bukan ibunya.
“Loe duduk sini, gue ambil minum dulu ” pamit Alvin sambil berlalu ke dapur, Rio Cuma ngangguk sambil duduk di kursi kayu panjang yang ada diruang tamu
Gak lama Alvin balik lagi sambil bawa minuman, disusul Bu Mala dibelakangnya
“Eh ada nak Rio juga, lama nggak pernah kesini nak, apa Kabar ?” tanya Bu mala sambil duduk disamping Rio
“ baik Bu” balas Rio sambil mencium tangan Bu Mala
“nih, minum dulu Yo, biar segeran dikit tuh badan” suruh Alvin sambil nyodorin the hangat didepan Rio
“makasih” Rio meminum teh itu pelan – pelan, agak lama dia lansung baringan di pangkuan Bu Mala seperti biasanya
“Rio nginep disini ya Bu ” Izin Rio masih diposisi yang sama, alvin diem aja. Dia tahu Rio pasti kangen sama mamanya
“ Iya sayang, kapanpun, Rio boleh tinggal disini ” bu mala tersenyum, dia memang sudah menganggap Rio seperti anaknya sendiri

by mitha nurjannah

Komentar

Tampilkan

sejarah

+