-->






kerinduan yang memudar

Kerinduan yang
memudar

Hati ini pilu disa’at
mendengar berita
Seucap kata maaf terdengar
di telinga
Setes air mata pun
menyesakan dada
Ku pejamkan kedua mata ini
hingga lena
Agar rasa sekanya dada ini
hilang
Agar kerinduan yang ada
terbang
Bersama mimpi ku yang
panjang
Karna ku tak kan bisa lagi
memandang
Kau katakana diri mu rindu
Agar hati ini tak menjadi
pilu
Ku tak mengerti apa yang
kau mau
Membuat hati ku kini tak
menentu
Kerinduan yang ku simpan
kini sirna
Hanya terdiam menahan
kerinduan yang ada
Hanya bisa meneteskan air
mata
Rindu ku tak akan lagi
menyapa
Tak mengapa itu semuanya
takdir Illahi
Yang akan datang pada
umatnya silih berganti
Ku tak menyesalkan atas
perkenalan kita ini
Ku hanya menyesal
mengapa ini terjadi
Kini Ku tak dapat lagi
menatap raut wajah mu
Kini ku hanya bisa
memandang potret mu
Sungguh ku tak kuasa
menahan semua itu
Kerinduan ku yg ku tunggu
sirna ditelan waktu
Demi lamanya waktu yang
sudah ku lalui
Aku tetap merindui walapun
tak mungkin lagi
Karna ku tahu ini hanya
sebatas rindu dalam mimpi
Ku takkan mungkin lagi
tersenyum dan berseri
Demi untaian kata ini ku
rangkai
Kususun di setiap helai
Agar rasa kerinduan ini
Mengalir di atas kertas putih
ini
Terimakasih rindu
Yang selalu membelenggu
setiap waktu
Mungkin esok atau lusa
nanti ku tak mampu
Merangkai kata kata indah
untuk mu
Cukup sudah tinta pena ini
kering
Karna kerinduan yang ku
tunggu hilang
Entah terseret arus yang
panjang
Ataukah tersembunyi di
lereng gunung
Ku tak tahu lagi kerinduan
ku kini beku
Terasa hening dan sayu
Kini hati ku pilu
Ini lah rindu ku
Yang tak mungkin langi
bertemu
Terimakasih cinta ku
ucapkan pada mu
Biarlah rindu ku padamu ku
pendam dalam kalbu
Hingga waktu usia ku habis
untuk merindu
Rindu ku memudar tek
menentu
Habis kikis tersayat sembilu
Hanya pilu

Komentar

Tampilkan

No comments:

Post a Comment

sejarah

+