Keluh lidah ku tuk
menanyakan cinta yang
hilang
Kemana dia pergi dan
menghilang tanpa ada pesan
Mencari di setiap malam
yang bercahayakan sang
lentera
Bertemankan risau dan
kerinduan membara
Berlinang air mata setiap
malam kelam dan sunyi
Hilang entah kemana pergi
entah pada siapa
Tanpa ada pesan yang ku terima
Sedih dalam dada sesak
menahan asmara
Aku yang kehilangan akan
sebuah pelita hati
Sang penyinar di setiap
malam malam gelap ku
Kiniku hanya bertemankan
lentera kecil bercahayakan
pijar
Lirih suara rintihan ku tak
terdengar indra mu
Aku yang kehilangan secuil
harapan
Kini hanya nestafa dan lara
yang menerpa
Wahai sang pemilik cahaya
dimanakah kini
Duhai yang kutitip kan asa
dan rasa kapan kau kembali
Aku tak berdaya menyusuri
derita
Aku tak kuasa menahan
rindu ini
Kembalilah terangi malam-
malam ku
Hangatkan lah suasana
sunyiku
Hatiku luluh dan beku tanpa
rasa hangat oleh canda mu
Air mata ku mulai mengering
terkikiskan tangisan
Terkapar menahan badai
kerinduan slalu melada
Bagaikan rakit ditengah
lautan terhempas ombak
Wahai sang pemilik cahaya
tak ibakah akan diriku
Yang kegelapan dikesunyian
malam yang panjang
Terangilah dan hangatkan
suasana malam ku
Kembalilah kembali pada ku
dan aku menunggu
Sampai kau datang kembali
dan tak akan ku lepas lagi
Kan kujaga kehangatan
cahayamu
Dan ku berharap engkau tak
lupa akan diriku
Aku yang mengharapkan mu
kembali
Aku memantikan mu di sa’at
engkau kembali
Cahaya pelita ku datanglah
kembali menyinari jiwa ku
Bersemayamlah dan jangan
engkau pergi kembali
Sampai aku menutup mata
menanyakan cinta yang
hilang
Kemana dia pergi dan
menghilang tanpa ada pesan
Mencari di setiap malam
yang bercahayakan sang
lentera
Bertemankan risau dan
kerinduan membara
Berlinang air mata setiap
malam kelam dan sunyi
Hilang entah kemana pergi
entah pada siapa
Tanpa ada pesan yang ku terima
Sedih dalam dada sesak
menahan asmara
Aku yang kehilangan akan
sebuah pelita hati
Sang penyinar di setiap
malam malam gelap ku
Kiniku hanya bertemankan
lentera kecil bercahayakan
pijar
Lirih suara rintihan ku tak
terdengar indra mu
Aku yang kehilangan secuil
harapan
Kini hanya nestafa dan lara
yang menerpa
Wahai sang pemilik cahaya
dimanakah kini
Duhai yang kutitip kan asa
dan rasa kapan kau kembali
Aku tak berdaya menyusuri
derita
Aku tak kuasa menahan
rindu ini
Kembalilah terangi malam-
malam ku
Hangatkan lah suasana
sunyiku
Hatiku luluh dan beku tanpa
rasa hangat oleh canda mu
Air mata ku mulai mengering
terkikiskan tangisan
Terkapar menahan badai
kerinduan slalu melada
Bagaikan rakit ditengah
lautan terhempas ombak
Wahai sang pemilik cahaya
tak ibakah akan diriku
Yang kegelapan dikesunyian
malam yang panjang
Terangilah dan hangatkan
suasana malam ku
Kembalilah kembali pada ku
dan aku menunggu
Sampai kau datang kembali
dan tak akan ku lepas lagi
Kan kujaga kehangatan
cahayamu
Dan ku berharap engkau tak
lupa akan diriku
Aku yang mengharapkan mu
kembali
Aku memantikan mu di sa’at
engkau kembali
Cahaya pelita ku datanglah
kembali menyinari jiwa ku
Bersemayamlah dan jangan
engkau pergi kembali
Sampai aku menutup mata
http://3.bp.blogspot.com/-WeTjMT8JDhg/UKhVHlZ88II/AAAAAAAADPI/b1gpiAvIkCc/s1600/icon_smile.gif
ReplyDeletewaw... keren...
:D
ReplyDeletetes... kok ga bisa pasang emotion sih saya
wah ceritanya mellow juga ni mba hehee
ReplyDelete